Pesan Tegas Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dalam Pembukaan Konferwil XVIII PWNU Jawa Timur
- Agustus 3, 2024
- Posted by: admin
- Category: Berita
Prof. H. M. Mas’ud Said, MM., Ph.D., Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur, telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Konferwil XVIII PWNU Jawa Timur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Beliau turut serta dalam ziarah ke makam para pendiri NU sebagai bentuk penghormatan dan refleksi atas perjuangan para pendahulu. Dalam acara pembukaan, beliau secara khusus mencatat beberapa poin penting dari pidato Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, terkait arah kebijakan NU ke depan, terutama dalam menghadapi tantangan era digital dan pentingnya penguatan kelembagaan. Catatan-catatan tersebut akan menjadi rujukan bagi PW ISNU Jawa Timur dalam menyusun program kerja yang sinergis dengan program-program PBNU.
Adapun catatan M. Mas’ud Said, Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama ISNU Jawa Timur Atas pidato KH Yahya Cholil Staquf saat pembukaan Konferwil XVIII Jawa Timur di Jombang, Jum’at 2 Agustus 2024, yaitu :
- Nahdlatul Ulama, bukan hanya sekedar Jam’iyah, namun sudah bisa disebut sebagai sebuah peradaban. Peradban itu berisi tatanan nilai, believe atau keyakinan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan norma tatanan kehidupan.
- Sekeras apapun orang bertengkar tentang NU, sesama NU tentang misalnya kebijakan PB NU yang tak disetujui , toh tak akan meninggalkan rumahnya di NU, nanti pasti kembali keNUan nya. Jadi sebagai peradaban tak ada yg bisa menghindarkan dari perbedaan pendapat.
- Kata beliau bahwa apa yang terjadi selama ini di tubuh NU tak usah terlalu dikhawatirkan kesudahannya, memang NU itu sangat besar dan sangat rumit sehingga banyak hal yang tak sepenuhnya disetujui, untuk hal ini ya kita jalan saja, tak usah didengarkan dan dibaca itu yang di medsos.
- Beliau yakin walau terjadi caci maki, pertengkaran atau beda pendapat apapun maka semua pihak tak akan berani meninggalkan NU. Bahkan orang yang sudah masuk organisasi lainpun , saat mati ingin ditahlili, katanya dengan semangat.
- “Saya tidak merasa khawatir dan merasa kecil hati akan semua karut marut apa apa yang bisa kita lihat di medsos, paling juga nanti akhirnya akan kembali ke NU”, katanya lagi.
- Sebaliknya, tegas beliau, tantangan sesungguhnya NU ke depan yang pasti adalah tantangan relevansinya dalam dunia yang sangat cepat berubah di dunia digital ini. Lingkungan besar sangat berbeda dulu dengan sekarang. Jadi harus ada penyesuaian yang luar biasa.
- Tantangan relevansi itu juga berlaku bagi semua organisasi termasuk negara dan organisasi apapun di era sekarang ini. NU itu disitu tangannya, masih dibutuhkan nggak, masih relevan nggak.
- “NU ke depan perlu adaptasi luar biasa dan kerja keras untuk bertahan, survival”. Adaptasi itu tidak mudah membutuhkan ikhtiar ikhtiar yang sungguh sungguh”, imbuhnya.
- Untuk menghadapi relevansi tersebut perlu transformasi organisasi, konsolidasi tatakelola, konsolidasi agenda organisasi, konsolidasi sumberdaya organisasi.
- Ditambahkanya, bahwa untuk menghadapi hal tersebut PBNU telah melaksanakan 4 Konferensi Besar dan Munas Alim Ulama selama 3 tahun kepengurusan PB NU sejak dikukuhkan.
- Dalam konferensi konferensi besar tersebut PBNU telah juga menyusun komponen regulasi, mengembangkan pengunaan platform digital khusus persuratan maupun ekosistem lain untuk menguatkan kelembagaan di Nahdalatul Ulama.
- “Untuk grand design NU ke depan saya menugaskan Lakspesdam NU untuk membuat perencanaan, membuat program kerja dan semacam grand desain untuk mencapai cita cita dan menjamin relevansi NU di masa yang akan datang. Ini seperti Bappenas , namun dikemas dan disusun ala Nahdlatul Ulama. Dengan begitu akan terjadi sistematisasi program kerja yang akan menjadi acuan dari PB NU, Wilayah sampai Tingkat Ranting.
- Dalam membangun platform digital NU yang disebut Semesta Digital Data dan Layanan NU itu telah membentuk tim terpadu yang dipresentasikan di rapat pleno agar menjadi pedoman tingkat PB, pedoman sitem administrasi tingkat PWNU maupun Cabang Cabang di provinsi ini. Platform digital itu bisa diakses oleh pengurus gadged atau mobile phone masing masing.
- Dihadapan sekitar 1470 kyai, bu Nyai, pimpinan Ponpes besar, PW NU dan PC NU se Jatim dan beberapa tokoh , pimpinan Badan Otonom dan perwakilan negara sahabat, tetamu pimpinan universitas NU dan bahkan pimpinan perbankan dan rumah sakit NU jebolan FISIP UGM itu mengatakan tantangan untuk membangun sumber pembiayaan bagi organisasi.
- Dalam konferensi Wilayah PW NU XVIII dengan tema Merajut Ukhuwah dan Mengokohkan Jam’iyah Dalam Pendampingan Ummat Penjabat Ketua PW NU Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudhz mengatakan bahwa selama 6 bulan PW NU telah dan akan terus melakukan tata kelola organisasi dan menghimpun kekuatan dan sumber daya potensial yang besar.
- Selanjutnya, Pimpinan Ponpes Tebuireng yang sukses mengelola perusahaan besar tersebut mengatakan bahwa PW NU Jawa Timur “akan terus dan harus tegak lurus kepada PB NU”.
- Menurut Kyai Kikin, Laksana kereta api, dalam tubuh NU hanya ada 4 orang masinis yang mengendalikan jamiyah yaitu Rois Aam, Khatib Rais Aam, Ketua Umum PB NI dan Sekretaris Jendral. Yang lainnya harus taat dan ikut tak boleh belok belok semaunya sendiri di tengah jalan.
- Semantara PB NU juga memiliki strategi 3 matra yang kompleks dan luas. Akan dibuat sistem tata kelola yang lebih baik, penguatan sumber daya termasuk sumber keuangan dan SDM.
- Format format tsb membutuhkan strategi eksekusi yang rumit dan kompleks membutuhkan kerja keras yang sistemik dan butuh banyak rekadaya yang sungguh sungguh.
- Untuk pengkaderan NU PB NU ingin membangun pola pendidikan kepemimpinan yang lebih baik, setelah PKPNU dan MKNU pada tingkat tinggi akan ada sekolah kader AKKN NU dengan syarat yang ketat dan materi yang diasuh oleh para pakar dan ahli tingkat dunia. Bahasa yang dipakai bahasa Arab atau bahasa Inggris. Dengan begitu ada syarat lenguasaan bahasa Inggris yang kuat minimal, Toeflnya 650. Kami hanya akan melatih 30 orang untuk angkatan pertama. Maka silahkan saja mempersiapkan diri menjadi bagian pelatihan tingkat tinggi ini.
- Beliau mengajak sekali lagi kita doakan Nahdlatul Ulama tetap relevan menjadi peradaban baru yang bisa menyesuaikan dengan kondisi serba teknologi dalam kehidupan demi keunggulan, kesejahteraaan ummat dan bangsa
Catatan-catatan yang dibuat oleh Prof. Mas’ud Said selama Konferwil XVIII PWNU Jawa Timur menjadi modal berharga bagi ISNU Jawa Timur dalam menyusun langkah-langkah strategis ke depan. Dengan mengimplementasikan arahan dari PBNU dalam konferensi, diharapkan ISNU Jawa Timur dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan organisasi dan masyarakat. Pesan yang disampaikan oleh KH. Yahya Cholil Staquf dalam Konferwil XVIII PWNU Jawa Timur semakin memperkuat tekad ISNU Jawa Timur untuk bersinergi dengan NU dalam mewujudkan cita-cita bersama. Berdasarkan arahan yang disampaikan, ISNU Jawa Timur akan menyusun program-program kerja yang sejalan dengan kebijakan PBNU, sehingga dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi kemajuan organisasi dan umat.