Resmi dilantik, PW ISNU Jatim Siapkan Lima Program Prioritas

Pengurus Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Jawa Timur Masa Khidmat 2023-2028 resmi dilantik.  Dihadiri Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin,  Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, pelantikan tersebut berlangsung di Gedung olahraga basket internasional Universitas Negeri Surabaya, pada Sabtu (23/12/23). 

Usai acara, kepada TV 9 Ketua PW ISNU Jatim mengungkapkan Lima program khusus yang akan dioptimalkan di semua tingkatan kepengurusan.  Kelima program prioritas tersebut diantaranya Penguatan Ahlussunah wal jama’ah, Optimalisasi Digital, Proliferasi Organisasi, Pengembangan sektor Industri halal dan UMKM serta peningkatan kaderisasi dan kepemimpinan. 

“Penguatan Aswaja  melalui pendidikan dan pengembangan. Kedua, ISNU harus naik kelas seperti optimalisasi digital. Ketiga, Proliferasi dari manfaat ISNU itu yang mencakup seluruh kedaerahan, seluruh pesantren dan perguruan tinggi” ungkapnya. 

“Keempat berkaitan dengan pengembangan sektoral yang menyentuh sektor industri halal, UMKM dan ekonomi. Dan terakhir Kaderisasi dan kepemimpinan, bahwa kita harus mengembangkan secara masif dan merata” imbuhnya. 

Merespon pujian Wakil Presiden yang menyebut ISNU Jatim dihuni oleh banyak Guru Besar, Direktur Pascasarjana Unisma tersebut menyebut NU menanam sudah lama.  “Ya NU ini kan ibaratnya panen sekarang, kader-kader doktor dan profesor di NU ini menanamnya sudah lama dan memetiknya sekarang” ujarnya. 

Dirinya mengaku, jajaran kepengurusan di ISNU Jatim berasal dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi agama di Jawa Timur termasuk kalangan pesantren.  “Ini PTN semua para pengurus dan beberapa guru besar, termasuk PTKIN di hampir seluruh Jawa Timur” pungkasnya. 

Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin yang hadir dalam kegiatan tersebut mengajak kader ISNU untuk membangun gerakan moderat. Sehingga dapat memberikan perlindungan pada ummat dari pemahaman yang bertentangan. 

“Kita membangun gerakan yang moderat, karenanya kerja kerja yang dilakukan adalah Perlindungan kepada umatnya dari aspek pemahaman” pesan Kyai Ma’ruf Amin.  Selain itu, KH. Ma’ruf Amin yang juga pernah menjabat Rais Am PBNU ini meminta ummat harus menjadi Subjek bukan hanya objek dalam pembangunan nasional. 

“Pemberdayaan Ummat bagaimana juga diperhatikan ekonominya. Ummat ini harus menjadi Subjek bukan objek” pungkasnya.  Dalam kegiatan kegiatan tersebut juga dilakukan Launching Buku “No One Left Behind” karya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diterima langsung oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin.(*)



1 Komentar

Tinggalkan Balasan